Jangan menggantungkan harapan terlalu tinggi pada sesama manusia seolah-olah tak ada yang lebih pantas menjadi tempat kita menjaminkan diri. Tak ada tempat paling tepat selain Allah Subhanahuwata`ala... Pemilik seluruh yang nyata dan tidak, yang bernafas dan yang mati.
Ada apa dengan saya? Kenapa saya merasa ada beberapa orang yang dahulunya dekat dengan saya mendadak seperti sengaja menjauhkan jarak dengan saya? Atau barangkali saya yang terlalu perasa dan sensitive? Ahai! Perempuan....
Saat-saat seperti inilah yang membuat saya menarik diri dari keramaian. Menasehati diri sendiri bahwa apa yang saya sedang alami hanya sebagian hal kecil tidak seharusnya membuat saya kecil hati tapi sebaliknya membesarkan hati dan menambah pundi-pundi pengalaman batin saya.
Hahay. Saya cengeng.
Jatuh bangunnya perasaan dan kejiwaan saya *tsaaaaah*, saya cermati dengan hati-hati. Berhubung saya adalah orang yang tidak cukup keren untuk membeberkan apa yang saya rasakan kepada orang lain nampaknya mengajarkan saya agar mengenali diri sendiri. Ada baiknya juga sih, kenapa? Jadi saya bisa mandiri. Minusnya, saya gampang meledak-ledak dalam tanda kutip.
Pada akhirnya... saya tetaplah si penyendiri yang lebih suka menangis diam-diam dan memaafkan semua kesalahan orang lain dengan diam-diam pula. Semoga Allah melindungi hati dan tingkah laku saya dari hal-hal yang sia-sia lagi merugikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca tulisan ini,.. ^^