Kamis, 25 Oktober 2012

Hepi Iedul Adha... ^^


Taqabbalallahu minna wa mingkum, Taqabbal yaa kariim...

Selamat hari raya kurbaaan. Mohon Maaf lahir batin yaaa ^^

Semoga hikmah berupa keihklasan yang termaktub dalam hari raya ini tidak sekadar 'numpang lewat' di hati-hati kita. Semoga setelahnya kita menjadi seseorang yang lebih lapang hatinya, memahami makna `berkurban karena Allah`... Ahyaa, banyak sekali harapan dan doa yang saya tulis malam ini.

Seperti hari raya kurban tiga tahun berturut-turut, kali ini pun saya melewatkannya tanpa keluarga. Bapak, Ibu dan adik-adik saya. Lebih special lagi karena dibanding lebaran sebelumnya, lebaran esok adalah lebaran yang saya lalui dengan sunyi, asrama/kosan sudah lengang sejak tadi pagi. Teman kosan pada pulang ke kampung masing-masing. Tahun lalu saya berelabaran di rumah tante.

Buuuuut, inti dari lebaran kan bukan itu. Saya akan menganggap itu sebagai step menuju saya yang lebih mandiri. Itung-itung belajar melewatkan lebaran sendiri apabila nanti saya berada sangat jauh dari rumah dan memaksa saya tidak pulang kampung jadi saya sudah lebih terbiasa, iya kan?

*Dalam upaya menabahkan hati yang sunyi*

-Kendari, diiringi suara takbiran dari speaker Masjid kompleks-

Jumat, 19 Oktober 2012

Dan Jumat Pun Terasa Indah ^^

Ini salah. Sejak masuk semester baru, bagi saya hari Jumat adalah hari yang mendebarkan. Kenapa? Karena ada satu mata kuliah yang membikin saya gugup mulai Kamis malam sampai pukul 09:30 Wita esok harinya. Jumat. Kekanakkan, bukan? Haha. Terserahlah, yang jelas setiap mendengar mata kuliah itu saya jamin kamu tidak akan bisa melihat seulas pun senyum terbit di wajah saya. Horooooor.

Dan hari ini, saya berhasil menaklukan ketidakpercayaan diri saya. Saya sukses melawan kekhawatiran berlebihan ini. Jumat pun berlalu sangat indaaaaah :D

Cr : Google

Tuuh, kaaan. Kamu bisaaaa, Fila! ^^

Kamis, 18 Oktober 2012

Kabar Gembira di Bulan September Kemarin



Sudah lumayan telat sih bikin pengumumannya tapi, gak papa kaaan? Itung-itung sebagai wujud kebahagiaan saya. Saya termasuk orang yang enggan menyiarkan dengan  gegap gempita jika ada karya saya yang dimuat atau diterbitkan. Maaluuu dan masih merasa belum apa-apa (nah looooh, minder atau apa niih? Hihi). Jeeeeeng jreeeeeeeeeng! Alhamdulillah salah satu cerpen saya kembali dimuat di Majalah Remaja Nasional, Story di bulan September kemarin. Ini yang kedua kalinya naskah saya masuk di Story :D

Judul cerpen saya BAPAK. Feel yang saya bangun dalam cerpen ini benar-benar real dan saya khususkan untuk Bapak. Sebuah cerpen yang saya buat sebagai penanda `damai` antara saya, masa lalu dan bapak. Saya sangat menyayangi beliau... Sangat menyayangimu, Bapak ^^

Capture gambar yang di-upload sahabat saya, Chogah




Day by Day, You Will Be A Stronger Person... Just Believe

Picture : Google

Just believe, kata dia yang entah siapa. Dan saya pun percaya. Yah, saya percaya dengan setulus hati. Sama halnya dengan satu kalimat yang pernah saya beca entah dimana bahwasanya sesuatu yang tidak membuatmu mati sesungguhnya tanpa kau sadari justru hal tersebut membuatmu kuat, kau semakin kuat karena semakin terasah menghadapi keriwetan dan kesulitan. (terlalu banyak entah ya? Saya pelupa -_- )

Benar sekali.

Fuuuuuuuaaaah. Kamu yang tersesat ke mari dan sedang membaca catatan tanpa tema jelas ini, tolong maafkan saya yah? Saya memang seringkali berlaku random begini. Maksud saya, menulis sesuatu yang ngalor-ngidul mengikuti arah angin 'mood' di dalam hati dan pikiran saya. Malam ini, ketika jarum jam digital leptop tercintah menunjukkan pukul 21:53 Wita saya masih berkutat di depan word yang masih kosong. hampir sebulan ini saya enggan mengelarkan proposal penelitian saya padahal saya sudah memasang target bulan October ini saya sudah harus maju seminar proposal tapi apa mau di kata... sepertinya saya harus menyoret kembali agenda tersebut dari daftar to do list  yang pernah saya buawal bulan lalu. Hiks.

Sedih? Iya. Tentu saja, apalagi ketika melihat teman-teman angkatan saya beberapa di antara mereka sudah memakai gelar S. si di belakang nama mereka. Kemudian saya banyak merenung, wajar saja saya sedih namun tidak lantas membuat saya patah semangat. Saya ingat saya pernah menulis tentang sebuah hubungan sebab akibat. Mengapa sampai semester ini saya belom juga menunjukkan tanda-tanda akan meninggalkan almamater tak lain dan tak bukan adalah karena sebab yang pernah saya pantik sekian tahun silam. Saya ingat benar apa yang pernah saya perbuat dulu dan inilah yang saya tuai sekarang.

Tentang proposal penelitian yang belum sukses, saya sepertinya harus meninjau kembali judul yang saya ambil. Ada sesuatu yang membuat saya berat untuk melanjutkannya.

Kamar saya sumpek, panas, gerah, seperti suasana alam pikiran saya. Sinkron.

Sampai datang waktu subuh, saya masih akan terus menantang diri saya sendiri... dan apabila saya kalah maka sepakat mengusaikannya tanpa kata `end`. Pisah tanpa harus ada yang terluka dengan judul penelitian ini *tsaaaah* :D

Picture : Google

Everything will be alright...
  
Saya harus percaya, bukan? Ya ya ya... tanpa kamu ingatkan, saya pasti akan percaya. Kalau saya perhatikan apa terjadi dengan diri saya sejak awal tahun hingga memasuki tahun-tahun terakhir 2012 ini begitu banyak kejadian tak terduga menimpa saya dan semuanya biasa-biasa saja. Dimulai seseorang yang menjatuhkan kekaguman saya padanya lalu di waktu yang nyaris bersamaan mendorong saya jauuuh sekali, saya yang berkali-kali patah semangat tapi tak pernah benar-benar `mati` akal. Kuliah yang memusingkan, organisasi yang secara kasat mata membuat saya menemukan diri saya, dunia kepenulisan yang mengantarkan saya bertemu dan mengenal mereka yang saya sebut hebat, kenalan, sahabat, kawan, teman, saudara... Kadang saya merasa berada di titik terendah hidup lalu di lain kesempatan hati saya terasa sangat lapang menerima apapun yang datang menghadang saya. Apa yang pernah membuat saya menangis sudah berlalu. Saya beristigfar kepada Allah.

Jika tidak menyibukkan diri dengan kebaikan, maka kau akan disibukkan oleh keburukkan

Kemarin, sambil menunggu lampu menyala di laboratorium Genetika di kampus, saya berbincang dengan seorang Dosen panutan saya. Kami berbicara banyak dan dari sana saya melihat terlalu banyak kekecewaan terhadap birokrasi almamater kami, menumpuk di matanya. Barangkali sudah bercampur putus asa. Malam ini, saya kembali mengingat itu... saya pun juga sudah terlalu banyak memupuk kekecewaan di dalam hidup saya. Kepada dia, dia, kamu, mereka, anda... seseorang dan banyak orang yang pernah singgah berkenalan dan mengenal dengan saya. Satu kesimpulan sederhana yang berhasil ditangkap pikiran saya, benar kami pernah dan bahkan mungkin saja masih ada rasa kecewa itu terselip di hati kami tetapi tidak lantas hal-hal tersebut menepikan kami dari harapan, tidak lantas kami berhenti dan memutuskan melupakan segalanya.  Kita sudah punya tugas pokok masing-masing. Bila ada yang mecoba mangkir, maka biar Allah saja yang menjadi pembela. 

Saya sangat senang belajar mata kuliah hewan karena dari situ saya mendapat pelajaran hidup. Hewan punya adat yang tahu diri tapi kenapa kita yang notabene-nya telah dibekali akal pikiran seringkali melupakan jati diri? Aiiiih, saya harus selalu berkaca dan introspeksi. Kaca, cermin...

Sesuatu yang tidak sanggup mematikanmu sesungguhnya membuatmu kuat, bukan? Itulah...
Hidup harus terus berjalan, bernapas, bergerak ke depan menuju hal-hal menakjubkan. Dan saya tidak boleh berhenti di sini. Biarkan saja kemalangan, kekecewaan dan lain-lainnya itu saya tinggalkan di belakang. Pada muara yang akan melahirkan balas entah kapan dan di mana. Sekali lagi, saya percaya hukum sebab-akibat. ^^

Mimpi-mimpi saya masih banyak. Harapan-harapan saya masih menanti saya wujudkan. Orientasi berpikir saya tentang masa depan mulai saya renovasi kembali.

Kuliah. Menulis kebenaran. Bekerja. Berarti di jalan yang sudah saya pilih ini. Mengabdi. Menikah (hahahaha. Diamiin dooong). Punya anak banyak. Rumah yang mungil dan asri. Saya masih ingin keliling sebagai petualang! Punya sahabat di mana-mana :D

Tuh kan, saya ngalor ngidul. Keliatan banget gak pandai bikin essay, karya tulis, atau apalah namanya. Gak tau menyusun umum ke khusus. Namanya juga lagi galau, eh apa? Galau? B-bukan. Cuman lagi risau (ngeles yang nggak keren). Intinya sih, malam ini saya kangen nulis sesuatu di blog sayah. 

Jangan menyerah. Jangan menyerah. Jangan menyerah. Tetaplah berjalan tegak. Tak perlu berlari terus menerus, sesekali kau boleh melambatkan laju kakimu, ketika kau merasa lelah. Asal kau tetap bergerak... Kamu percaya, kan? Kita harus percaya! Karena hanya dengan percaya maka anggota badan ini pun akan ikut merespon baik. ^^
Sebentar lagi usia saya bertambah. Makin berkurang jatah hidup saya...


Sabtu, 06 Oktober 2012

Saya, Malem Minggu dan Sinetron Jadul

Malem minggu yang super duper sedeng. Kalo kata Matt, De sedeng nait. Saya, Matt, dan adik saya terseret arus nostalgia sinetron jaman kita-kita masih pada ingusan (anak SD nontonnya sinetron). Hahaha koplaak! Dan ujung-ujungnya adalah saya gigih browsing dan donlot ost tu sinet. 

Janjiku, Jangan Ucapkan Cinta, Istri Pilihan, Tersanjung, Melati... Ya amproook, ternyata sinet dulu bejibun juga dan tentu saja sangat keren ketimbang sinet sekarang yang asli banget ; boring dan membetekan penonton!

Saya kangen sinetron berkualitas jaman dulu! Ahyaaaa, saya mau reuni dengan kenangan saya sambil muter lagu-lagu lawas sontrek sinet-sinet itu :D

Kamis, 04 Oktober 2012