Pertanyaan ini tiba-tiba saja menguasai aliran pikir saya. Kebahagiaan. Apa? Secara tidak sengaja saya `menemukan` catatan seorang kawan bloger. Tulisannya menyentuh kalau tidak bisa dibilang cukup menampar telak saya. Apakah defenisi bahagia menurut saya? Itu point pentingnya. Selama ini saya terlampau peduli pada sesuatu yang yang tidak jelas. Tepatnya belum jelas. Saya benar-benar malu dengan diri saya sendiri.
Apa defenisi bahagia bagi saya?
Bahagia...
sebenarnya ini sangat sederhana. Saya saja yang terlampau rumit.
Lihatlah, saya harus berpikir keras. Melipat dahi. Mencari-cari ke dalam apa yang saya lewatkan. Apa? Pada saat seperti apa kebahagian benar-benar saya rasakan?
Mungkin, ketika saya tuntas menyelesaikan tulisan ini.
Ini belum tuntas…
Akan saya tuntaskan nanti.
wkwkwkwk.. masih bingung yak..?? Bahagia itu adalah ketika kita bisa bersyukur akan apa yang dianugerahkan Allah kepada kita.. :)
BalasHapusKetika bangun di pagi dan sadar napas masih di badan... Dan semuanya (memang harusnya selalu) bermuara pada rasa syukur.
BalasHapusSepakat, Kak Andro ^^