Waktu adalah penjaga yang senantiasa mengawasi di kejauhan. Di saat kita sibuk mencari pembenaran atas kesalahan yang kita lakukan, di saat kita sedang menyipitkan mata melihat peluang mana yang bisa menyetujui sikap menuduh, mengumpat, menangisi, menyalahkan entah apa terhadap sesuatu yang mengecewakan harapan dan impian kita, waktu telaten menabungnya sampai tiba detik di mana ia melemparkannya kembali sebagai sebuah kenyataan yang justru kita syukuri. Ternyata, segala sesuatu itu terjadi karena sebuah alasan. Pasti ada alasan apa, mengapa dan tentang bagaimana bisa.
Sebuah paradoks. Bisa berupa satire, elegi, tawa, ironi. Seluruhnya saling kait-mengaitkan. Allah menitipkan pembelajaran di situ. Saya sangat percaya...
Saya bertemu seseorang, lalu berpetualang ke dalam rasa, mendapati kesunyian yang diberati luka, hening sendiri, di sebuah persimpangan jalan saya bersinggungan dengan mereka, saya tidak pernah benar-benar sendiri di dunia yang ribut ini, selain kotak pandora yang saya bawa, ada segenap kisah lain menemani perjalanan saya. Ada tangga serupa pelangi menadahkan diri untuk saya pijaki.
Beruntunglah saya dikelilingi orang-orang hebat dan keren. Mereka yang secara tidak sadar membuat saya terus bertahan dan sanggup menguatkan pijakan kaki saya. Saya belajar mengenali kelemahan, kekuatan, kelebihan dan kekurangan saya. Tidak ada ungkapan kecuali terimakasih tak terhingga kepada mereka yang tidak perlu saya sebutkan namanya, saya menuliskannya di lubuk hati yang paling dalam... betapa saya mencintai kalian ^^
Saya sudah melepaskan dia yang saya panggil 'asa'... Alhamdulillah :)
-Rumah Angin, 16 September 2012.
Pukul 21:00 WITA
*Sambil menunggu konser NOAH. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca tulisan ini,.. ^^