Kamis, 08 September 2011

Catatan Di Penghujung Bulan Agustus (Hatiku)

Apa yang akan kau lakukan saat terjadi hal yang tidak kau inginkan?

Sahabatku tersayang menanyakan ini padaku. Ah, sebuah pertanyaan sederhana sekaligus sulit. Sederhana sebab aku teramat sering melontarkan pertanyaan semacam itu pada diriku sendiri. Saking rajinnya aku bertanya aku sampai lupa alasan mengapa aku harus bertanya demikian. Sulit, aku bilang begitu karena aku khawatir ia akan menertawakanku jika aku memberinya jawaban yang kedengarannya teoritis.

Apa yang akan aku lakukan saat sesuatu yang tak kuharapkan terjadi? Pertama, menangis (karena aku cengeng). Kedua, diam-diam mengirim pertanyaan rahasia pada Tuhan (karena aku penyendiri). Ya. Tak terhitung sudah berapa kali rencanaku menabrak kegagalan. Tak terhitung lagi berapa kali aku harus mengelus dada gara-gara keinginanku justeru menguap sia-sia tanpa penyelesaian sempurna. Aku juga sering menangis, sedih tak ketulungan karena ada saja kejadian luar biasa di luar kendaliku. Jika sudah seperti itu aku akan berdiam diri, mengamati sekitarku, berbicara pada diriku sendiri. Setelah reda biasanya aku berusaha sebisa mungkin berdamai dengan sikon. Tentu saja harus seperti. Akan lucu dan memalukan kalau aku terus menerus menangis di pojokan kamar, mencari-cari siapa yang cocok untuk kupersalahkan. Memang sudah seperti itu, aku tahu aku tak punya kuasa mengatur kejadian demi kejadian agar sesuai dengan yang kuinginkan. Itu namanya manusia tak tahu malu.

Tuhan bukan pesuruh yang bisa ditunjuk seenak jidat untuk memenuhi keinginan-keinginan kita.
Ini adalah kekuatan terbesarku sehingga aku masih merasa cukup kuat menghadapi kegagalan dan kehilangan. Bukan berarti aku kebal terhadap itu semua. Sebisa mungkin aku belajar dan terus belajar mengenali kekuatanku lewat kegagalan dan kehilangan. Ahai, aku (juga) manusia :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca tulisan ini,.. ^^