Kamis, 15 September 2011

[sinopsis Film] Hello Brother

Director : Lim Tae-hyeong(임태형)

Cast : Park Ji-bin(박지빈)
Bae Jong-ok(배종옥)

Genre : Drama
Running Time : 95min
Opening Date : May 27, 2005

Film Hello Brother merupakan film yang mengambil tema keluarga dan kehidupan anak-anak di lingkungan. Film apik ini sanggup membuat mata kita gerimis bahkan banjir sekaligus melihat tingkah polah seorang anak laki-laki yang mencoba mencari jati diri dan menaklukan kenakalan di dalam dirinya melalui petualangan tak terlupakan sepanjang hidupnya. Film ini  mengisahkan tentang dua anak laki-laki bersaudara yaitu Jang Hanbyul (15 thn) dan adiknya yang bernama Jang Hani (12). Dua karakter ini berdasarkan karakter asli Sul Hee dan Chang Hee.

Jang Hani merupakan gambaran sosok bocah laki-laki nakal untuk ukuran anak-anak seusianya. Ia terkenal di kalangan teman-teman sekolahnya sebagai seorang anak yang patut dhindari jika tak ingin tertimpa masalah. Di kelas ia tak pernah akur dengan Jun Tae. Tepatnya, Jang Hani tak punya satupun teman akrab.
Suatu hari, saat Bu Guru sedang mengajar di depan kelas, Jang Hani tidak bisa berkonsentrasi karena perutnya mulas luar biasa. Ia duduk gelisah di bangkunya seraya mencari sela agar bisa meminta izin keluar pada Bu Guru. Dasar anak nakal, ia malah terlibat `acara` bermain kartu bergambar (aku gak tau namanya apa) bersama salah seorang anak laki-laki yang duduk berdampingan dengannya. Anak-anak lain bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Bu Guru. Saat tiba giliran Hani, ia mencoba meminta izin keluar ke kamar kecil yang disambut penolakan Bu Guru, Bu Guru justru menyuruh Hani melanjutkan jawaban teman-temannya.  Kesal, Hani dengan santainya memberikan jawaban `liar` sehingga membuat kelas mendadak sunyi. Beberapa anak menyeringai takut mendengar jawaban yang diberikan Hani. Beruntung bel istirahat berdentang sehingga Hani tak sempat kena hukuman.




Hani segera ngacir ke kamar kecil sambil memegang bokongnya. Kebelet :).
Hani menemui Jang Hanbyul, kakaknya yang sedang memimpin teman-temannya berolahraga  di ruang olahraga. Ternyata Hanbyul juga tidak bisa mengikuti pelajaran selanjutnya karena merasa tidak sehat.
Ketika pulang ke rumah, Hanbyul segera membantu Hani membersihkan diri (ternyata Hani e`e di celana saking gak tahannya ckckckck... nih anak).



Sementara Hani asyik bermain game, Hanbyul dengan tenang meminum obatnya. Menyetel alarm jam dan meminta adiknya agar membangunkannya ketika alarm berbunyi.
Dugaanku bener, Si Hani gak ngebangunin kakaknya. Ia malah mematikan alarm. Ngegemesin gak sih.
Hanbyul menggigil kesakitan dalam tidurnya. Keringat membasahi wajah dan badannya. Saat itulah Ibu mereka pulang sehabis bekerja. Melihat anak-anaknya pulang sebelum jam sekolah berakhir, Eomoni marah besar dan (sepertinya) sudah menjadi kebiasaan jika ada yang melakukan kesalahan maka ia akan diberi hukuman berupa pukulan di pantat. Eomoni menyalahkan Hanbyul karena ia tak bisa membimbing adiknya dan justru menurutkan keinginan adiknya untuk bolos.
Ketika hendak melayangkan pukulannya, Eomoni terkejut menyaksikan Hanbyul yang mendadak muntah dan terhempas lemas. Hani juga ikut kaget.



Dan dari situlah perjalanan panjang dimulai.

                                     


Rotasi kehidupan keluarga itu seketika tatkala dokter menunjukkan hasil pemeriksaan kesehatan Hanbyul. Ada semacam tumor di dalam kepalanya yang mengancam penglihatannya secara pelan-pelan. Ibu dan ayah Hanbyul-Hani kaget dan tentu saja bersedih. Duh, liat gimana ekspresi Eomoninya hanbyul-Hani waktu tau putera tertuanya terkena penyakit yang mematikan bikin aku ikutan nangis. Di sini jelas terlihat, walaupun dibandingkan ayah Hanbyul-Hani, Eomoninya lebih `galak` saat harus berurusan dengan kenakalan yang diciptakan anak-anaknya, jauh di dasar hatinya ia lebih dalam terluka dan tidak bisa leluasa menyembunyikan kesedihan bila ada sesuatu hal menimpa anak-anaknya. Aku juga jadi nyadar, betapapun ibu kita galaknya gak ketulungan dan doyan banget ngomel tapi kasih sayang ibu tak tertanding apapun di dunia ini.




Film ini berarti sesuatu banget. Pesan yang diusung berupa kasih sayang keluarga dan persahabatan di antara anak-anak mengajarkan kita banyak hal. Film ini masuk kategori high recomended bagi yang belum sempat nonton dan bagi yang udah nonton wajib mengajak orang lain menonton film ini! Utamanya untuk anak-anak!
Kita akan melihat bagaimana Hani pelan-pelan menemukan arti sebuah pertemanan & arti kebersamaan . Walalupun sempat cemburu dan kesepian karena orang tuanya lebih fokus pada perawatan Hanbyul, Hani tak lantas membenci kakaknya. Belum lagi kehadiran seorang anak laki-laki yang senasib dengan Hanbyul yaitu mengidap tumor/kanker dan selama tiga tahun mejalani perawatan di rumah sakit (ruang rehabilitasi penderita kanker) yang sedikit pula mencuri perhatian kakaknya ditambah pertikaiannya dengan Jun tae. Lalu bagaimana kemudian Jang Hani menyelesaikan semua urusan itu dengan caranya sendiri? Apakah Jang Hanbyul bisa melewati penyakitnya?





Betapa menyentuhnya film keluarga ini. Segera tonton ya....

Cr Foto : koreanmovie & Fila
Sinop : Me

2 komentar:

Terimakasih sudah membaca tulisan ini,.. ^^