Allah ingin melihat kerja keras dan seberapa besar usaha yang aku lakukan demi tujuan yang ingin aku capai... allah ingin menguji seberapa tangguh aku dalam mengejar cita-cita...
Allah yang Maha baik lagi Maha Penyayang, tolong jagalah aku, limpahkanlah kekuatan kepadaku, kuatkanlah aku ketika aku merasa tak sanggup berdiri, apalagi berlari... Allah yang Maha kuasa atas segala yang bernyawa dan yang mati, berilah aku kelembutan hati, tabahkanlah aku jika aku mulai ragu... Allah, Rabb-ku... aku hambamu yang sangat lemah... kepadaMulah aku kembali...
Sungguh, semata-mata karena ia benar-benar lelah dan tidak
tahu harus berbuat apa-apa.
Pikirannya seolah membeku dan ia kesulitan menemukan jalan keluar yang tepat
bagi seluruh masalah demi masalah yang ia hadapi. Sungguh, karena ia tak punya
sesiapa pun untuk diajak bercerita sekadar meringankan apa yang membebani
langkahnya. Ia punya banyak teman, banyak kenalan, banyak sekali... tapi ia tak
punya sahabat. Ia tak pernah bisa bersahabat sangat dekat dengan orang lain
walaupun banyak orang yang menganggapnya seorang sahabat. Ah, bukan karena ia
tak mau menemukan seorang sahabat. Bukan. Melainkan karena ia telah terbiasa
membisu pada keramaian sejak kecil. Ia sangat rajin tertawa pada siapa saja,
pada apa saja, tetapi menangis? Ia hanya akan melakukannya di kamarnya sendiri.
Ketika kelelahan bertubi-tubi menghantamnya, ketika ia merasa sudah tak sanggup
berdiri, ketika ia tak kuat lagi menyembunyikkan kesedihan di balik tawa,
ketika benar-benar merasa kesepian...
Ia tak punya sahabat tapi ia
punya teman yang banyak dan suka berteman...
Karena ia punya Allah, sebab
itulah masih bisa bertahan hingga hari ini... Hanya dari Allah seluruh kekuatan bersumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca tulisan ini,.. ^^