![]() | ||
Sumber Picture |
Pada Suatu Hari Nanti
Oleh : Sapardi Djoko Damono
Pada suatu hari nanti
Jasadku takkan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri
Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi diantara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati
Pada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namun disela-sela huruf sajak ini
Kau takkan letih-letihnya kucari
![]() |
Sumber Gambar |
Saya adalah pengagum dan penikmat puisi Sapardi Djoko Damono (SDD). Bermula ketika saya masih duduk di bangku Tsanawiyah, teman sebangku saya memberitahu saya kalau dia menemukan sebuah pusi keren. Judulnya "Aku Ingin". Waktu itu kami belum tahu siapa penulis puisi yang liriknya sangat amat dalam itu. Semata-mata kami mengagumi pesan yang tersirat pada bait-bait pusis tersebut. Setelah beberapa saat lamanya akhirnya saya tahu kalau penulis puisi "Aku Ingin" adalah Sapardi Djoko Damono, seorang Sastrawan besar yang dimiliki bangsa ini. Kalau dipikir-pikir saya emang agak telat mengagumi karya-karya beliau. Saya lebih dahulu mengenal nama Sutardji Calzhoum Bahri, Rendra, Taufuk Ismail dan beberapa naman lainnya sebab saya sering menemukan nama-nama mereka di buku Bahasa dan Sastra serta buku-buku lainnya.
Dan bisa ditebak cerita selanjutnya. Saya mencari tahu semua puisi-puisi SDD. Saya menyukai semuanya. Puisi-puisi SDD menurut saya sederhana namun justru di situlah letak kekuatannya. Bahasa puisi SDD sanggup menohok titik terdalam hati. Mengena, hati-hati dan membekas dalam. (Saya kesulitan nyari kalimat yang tepat untuk menggambarkan apa yang saya rasakan ketika membaca puisi-puisi beliau). Intinya adalah saya jatuh hati, apalagi puisi-pusi beliau banyak bersinggungan dengan alam, hujan, pohon, bunga, embun... aiiiiiiih... bagaimana mungkin saya tidak jatuh hati? :)
Puisi "Pada Suatu Hari Nanti" mempunyai kesan yang mendalam bagi saya. Ada rahasia yang mengikutinya, ada janji, ada harapan, ada mimpi, karena saya suka menulis dan sangat berharap kelak ketika saya mati orang-orang akan mengingat saya saat membaca apa yang saya tulis.
Saya ingin kamu mengingat saya ketika membaca tulisan saya... Mengingatkanmu pada seorang sahabat jauh yang pernah memberimu buku berisi doa, harapan dan cita-cita. Semoga kamu masih ingat.
Amazinggg... :D
BalasHapusTerimakasih telah mengenalkanku pada sastrawan 'keren' (lagi). :D
gila keren abis ini puisi
BalasHapusi like