Minggu, 15 April 2012

K O M A

Batang waktu yang melapuk. Ada rinduku pada diameter tahunnya. Aku bilang selalu ada jeda di antara kita dan kau pun mengamininya. Aku tidak mengerti kenapa pagi ini, aku mengkhianati aturan yang aku buat sendiri. 

Monolog. 

Aku dengan diam yang menanak matang air mataku, memuarakan sesak yang tak punya jalan kembali. Ia melanglang buana. Sendirian. Manalah mungkin aku sanggup membuang sepatnya kehilangan di jalan-jalan ramai, jika setiap malam yang menua aku menemukanmu sedang mengamati mataku lewat pikiranku.

Ada yang beranjak pergi saat datang. Ada yang memekik luka saat tertawa. Ada yang memilih berlari saat sadar diam hanya akan menggunungkan perih. Dan aku memilih berdiam di sini, menyapih jejakmu yang tertinggalkan waktuku. -Selalu ada jeda di antara kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca tulisan ini,.. ^^