Harus saya akui dengan sangat lapang hati, banyak betul kejadian-kejadian selama sepekan ini yang membuat saya takjub dan terpekur. Hey, Non! Kamu gak pernah gak keren *Gubraaak* Siapa tuh yang jatuh! hahaha
Emang bener kok! Kalo bukan saya sendiri yang ngaku-ngaku siapa coba? Bangun pagi, baca buku, ngelakuin hal-hal yang menurut saya penting untuk saya kerjakan, silaturrahim dengan sodara-sodara, ketemu orang-orang baru, kawan-kawan baru. Ye ye ye! Semuanya itu mendatangkan inspirasi tanpa batas.
Dua malam lalu Teteh ngirim sms, kurang lebih isinya kayak gini :
Semua luka yang yang tak sanggup membunuh sesungguhnya menguatkan hingga ke sel paling tersembunyi ingatan!
Makasih Teh.
Apa sih yang gak berubah dari hidup selain perubahan itu sendiri? Okelah ya, saya sempat dan memang belum cukup berani untuk bilang `kamu udah bebas dari intaian mata saya`, Tapi mau sampai kapan saya memupuk delusi amatir itu? Saya harus jawab. Jangan berlama-lama, Fila!
Dan emang gak perlu waktu lama.
Ini transisi kedua saya setelah enam tahun lalu terseok-seok di tanah yang sama. Jatuh di tempat yang sama adalah salah satu kenyataan yang sering diidentikan dengan orang bodoh. Udah tau pernah jatoh di situ, kalo lewat lagi mestinya udah tauk lah itu tempat yang sama dan jangan ampe jatoh lagi dong! Dalam konteks ini, akibat saya yang bebal makanya jatohnya di tempat itu juga. Saya bodoh? Mungkin. Oke saya bodoh. Kita sepakati bersama, bodohnya saya adalah karena gak mau memedulikan pelajaran masa lalu itu. Udah tau tapi pura-pura gak tau. Komplit, nak. Nah, setelah saya sadar kalo saya bodoh, lalu apa? Itu urusan pentingnya. Tindakan yang mengikuti kesadaran itu semestinya haruslah konkrit dan gak mencla-mencle, mau gak mau, niat gak niat. Apes bener ni manusia atu ;D
Kita sering gak yakin dengan diri kita sendiri. Mengantongi berjuta pengalaman tapi emoh berdamai dengan pengalaman jika di kenyataan apa yang diinginkan ternyata bertolak belakang dengan yang seharusnya (saya ngomong apa iniii?).
Malam ini saya nyadar (lagi, entah besok) yang memerihkan gak bikin saya mati hanya menangis. Asal jangan berhenti berpikir, membaca dan menulis maka sepanjang itu perjuangan gak akan terhenti. Transisi ini membutuhkan pengorbanan. Hati, air mata, lelah. Saya gak kuatir karena saya manusia. Gak ada hal yang berlangsung sia-sia. Sesederhana apapun itu.
Hari ini, Kartini di lahirkan ya?
Semoga perempuan-perempuan Indonesia terus berjaya, kreatif dan paham posisinya sebagai partner hidup laki-laki ^^ *pengen nulis tentang ini ah

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca tulisan ini,.. ^^