Ini Rinduku
Masih, darahku melukis Kaliandra pada spasi penuh jeda
Perih mencandu ruam-ruam rindu yang tagih
Lalu kupotong tanganku sebagai hadiah
agar kau lebih leluasa menulis puisi dengan jari-jarinya
hingga di antara malammu yang terjaga
aku ada di sana dengan sastra sederhana
Duhai... sepasang hujan dari mata yang sembilu--
datang tiba-tiba tadi malam : masih dengan darah yang melukis sama
perih dengan rindu dan tagih yang sama
ISL
*A Thousand thanks ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca tulisan ini,.. ^^