Jumat, 23 Desember 2011

Novel-novel Remaja Yang Menginspirasi Saya

1. Muara Kasih 


Judul: Muara kasih
Penulis: Muthmainnah
Penerbit: PT. Syaamil Cipta Media
Cetakan: 2004
Tebal: 216 halaman
  
Kathrin Elizabeth Kelly, seorang gadis keturunan Sunda-Padang, yang terpaksa diberikan ibu kandungnya kepada wanita asing. Semua dilakukan demi biaya rumah sakit yang tidak bisa sang ibu lunasi seusai melahirkannya. Maka Kathrin pun hidup di negeri seberang dengan sebuah keluarga asing namun sangat hangat, dan menerimanya dengan segala perbedaan yang terlihat jelas secara fisik.

Kathrin tumbuh menjadi gadis yang patuh kepada Mom, hingga suatu ketika Kathrin menemukan hidayah berupa keislaman. Mom yang sangat mengharapkannya untuk menjadi aktivis gereja terpukul dan shock. Rasa bersalah, kemudian pandangan Ja [kakak pertama Kathrin_red] yang tak bersahabat membuat Kathrin semakin terpuruk. Beruntunglah dia memiliki Dad dan Matt [kakak kedua Kathrin_red] yang masih terus memotivasinya.

Ternyata ujian Kathrin atas keislamannya masih berlanjut, diskriminasi dia peroleh dari seorang guru yang tidak menyetujui kostumnya saat mengikuti mata kuliah sang guru. Lagi-lagi, beruntung Kathrin memiliki teman-teman yang solider. Tak hanya teman yang seiman, tapi juga non muslim pun membela hijab Kathrin. Konflik dengan pihak sekolah ini membuat masalah semakin melebar dan mulai merambah ke pengadilan.

Mengetahui bahwa dirinya hanyalah anak angkat Keluarga Kelly, membuat Kathrin ingin mengetahui keluarga kandungnya. Keinginan yang membuatnya bertekad berangkat ke Indonesia demi menggali misteri masa lalunya. Dan kisah pun menjadi semakin pelik

Menampilkan Australia, Minang dan Sunda sebagai setting tempat, memberi ragam warna budaya dalam buku yang telah dicetak untuk kelima-kalinya. Dengan dua plot cerita yang berjalan beriringan, sama sekali tidak membuat cerita bertabrakan, malah saling mendukung satu dengan yang lain. Walaupun konflik bertebaran, Muthmainnah mampu mengolah kisah dengan bahasa yang lugas dan tidak bertele-tele. 

2. Birunya Langit Cinta

Penulis : Azzura Dayana
Halaman : 388
Dimensi : 13,5×19,50 cm
 
Dey, aktivis belia itu terjebak cinta dengan tiga laki-laki yang sama mempunyai karakter khas; cokol, nge-fight, dan funky. Keteguhan prinsip dan iman memaksanya berjuang untuk mengendalikan perasaan itu. Namun bagaimana rasanya jika ia terlanjur dicintai oleh tiga lelaki sekaligus?

“ Novel yang…..senikmat susu cokelat. Aromanya harum mewangikan cinta, gizinya memperkaya jiwa. Hangat, Memikat!!”Salim A. Fillah (penulis buku best seller Agar Bidadari Cemburu Padamu).

3. Aisyah Puteri (My Pinky Moment)


"Kenapa harus warna pink, sih?" "Karena hitam sudah dipakai untuk berkabung, " jawab Vincent. "Pink warna paling cerah", kata Harap yang disambut anggukan kepala Hamka. Sementara Iid, abang Aisyah nomor empat, punya jawaban lain, "Sebab warna biru dan merah sudah dipakai Superman! Hehehe..."

Hari-hari yang pinky sungguh membuat Aisyah bingung. Bingung dengan kelakuan keempat abangnya berburu hadiah serba pink. Bingung dengan ulah teman-temannya yang sibuk cari pasangan. Aisyah juga bingung, kenapa justru warna pink yang muncul di wajahnya ketika Mr. Penyair menghampiri. Lalu apa arti moment pink itu bagi Elisa, si mantan model? Kenapa pula bayangan valentine yang romantis dan pinky, mendadak berubah mengerikan dan penuh horor? Semua dimulai ketika lelaki valentine itu datang. Ya, laki-laki valentine itu... Aisyah Putri. Cewek sipit yang disayangi setengah mati oleh keempat kakaknya yang cowok semua itu, datang lagi. 
Lebih seru! Karya Asma Nadia, peraih tiga kali Penghargaan Adikarya Ikapi sebagai penulis fiksi remaja terbaik nasional ini, dijamin bikin kamu terhibur sekaligus berdebar! (Serial ini sempat menjadi best seller sejak tahun 2000 sd 2004, sempat diterbitkan oleh Penerbit Syaamil. Sekarang Aisyah Putri tampil dengan format baru, di Lingkar Pena).

---

Ketiga Novel di atas lah yang secara langsung mengenalkan saya pada dunia yang sekarang saya pilih. Saya tahu batas-batas pergaulan remaja dari Birunya Langit Cinta, Aisyah Puteri dan Muara Kasih. mereka lah  big influence saya. Saya berkenalan dengan islam lebih intens justeru lewat novel-novel islami yang saya baca (semuanya hasil pinjaman kakak-kakak senior yang udah kuliah di luar daerah). Waktu itu saya belom pernah bersentuhan dengan dunia tarbiyah secara langsung kecuali ya lewat apa yang saya baca. Orang yang bisa saya tanya pun gak ada. Di tempat tinggal saya, ngeliat akhwat berjilbab lebar dan make kaos kaki persis ngeliat setan kepala tujuh *Astagfirullah

Hijab dan larangan pacaran dalam islam pun saya dapet dari hasil bacaan saya di novel. Saya harus berterimakasih kepada semua penulis yang bukunya udah bikin jendela ilmu saya dimasuki kebaikan. Separuh hidup saya (atau seluruhnya?) memang sangat dipengaruhi oleh buku. Budaya baca perlu dipelihara. Saya heran kalo ada yang ngaku gak suka baca buku. Bahkan seorang penulis pun wajib membaca banyak buku jika ingin sukses menulis.

Itulah yang melatarbelakangi saya ngotot pengen jadi penulis, berharap karya saya bisa menginspirasi siapapun yang membacanya tanpa harus berlaku sok tahu.

Saya ingin seperti Dey yang selalu istiqamah dengan hati dan pilihannya...

Saya ingin seperti Aisyah Puteri yang gaul, syar`i dan ramah pada siapa saja yang mengenalnya...
Saya sangat ingin seperti Kathrin yang  penuh semangat dan pantang menyerah mempertahankan dienul islamnya dia...

Semoga
Ternyata saya pun bisa seperti mereka kendati itu sulit. Sangat sulit terlebih bagi saya yang masih abal-abal ini. Karena saya bisa dan harus menjadi lebih baik dan lebih baik lagi di setiap detik yang saya lewati. Aamiin Ya Rabb....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca tulisan ini,.. ^^