Kamis, 22 Desember 2011

[A poem] Perbincanganmu


Ada yang memekik frustasi di sana
Serasa menggenggam bara padahal ringkih angin saja yang menguap di sela-sela eranganmu
Diantara Sutardji, Sapardi dan Rendra kau nyanyikan syairmu
Setapak itulah yang selalu telaten merangkum jejak tak berbayangmu
Asah duri kemalangan itu, makin tajam maka makin dalam pula ia melukaimu...

Gasak saripati duka
Lumat ia sampai tandas!

Lalu darah yang mengaliri seringaimu, itulah selimutmu
yang hangat lagi penuh rasa..

Tahukah, bahwa setan berseliweran menjangkaumu?

Teruslah memaniskan air mata..
Memeluk kata pada puisi sederhana
menyisipkan doa-doa langit pada jendela hari..

Jika kau jeli, pelan-pelan tuhan sedang menelusupkan aroma kasturi pd ubun-ubun asamu,

kau yang merangkaki tilam berupa temali kasar adalah hati yang belajar merona...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca tulisan ini,.. ^^